Wednesday 13 March 2013

Posted by Billion |
Sanele Masilela

Bermacam-macam motivasi orang untuk menikah. Ada yang memang karena cinta, ada pula yang karena terpaksa. Tetapi bagaimana bila untuk menyenangkan leluhur?

Sanele Masilela, bocah berumur 8 tahun di Tshwane, Afrika Selatan, baru-baru ini mengaku disuruh menikah oleh arwah kakeknya. Mendengar hal itu, keluarga Sanele pun menyanggupi permintaan aneh itu. Mereka takut kualat. Mereka membayar 500 pound kepada mempelai wanita dan 1000 pound untuk pesta pernikahan, yang dipersiapkan hanya dalam dua bulan.

Siapakah mempelai wanita yang terpilih? Seperti dilaporkan DailyMail, wanita itu adalah Helen Shabangu. Dia wanita berumur 61 tahun, sudah memiliki suami, dan ibu dari lima orang anak.

Tentu saja masyarakat Tshwane terkejut melihat perbedaan umur antara mempelai pria dan wanita. Apalagi saat Sanele, dalam balutan jas berwarna perak, mencium Helen — yang lebih pantas jadi neneknya ketimbang istri.

Keluarga Sanele menenangkan masyarakat dengan mengatakan, pernikahan ini hanyalah ritual dan tidak mengikat secara hukum. “Sanele dinamakan seperti nama kakeknya, yang belum pernah merasakan ritual pernikahan hingga akhir hayatnya. Jadi dia meminta Sanele untuk menikah. Dia memilih Helen karena mencintainya,” kata Patience Masilela (46), ibu Sanele. “Dengan begini, kami telah menyenangkan leluhur.”

Sanele dan Helen tidak menandatangani surat nikah dan tidak hidup bersama layaknya suami-istri sungguhan. Selesai acara pernikahan, mereka berdua kembali ke kehidupan masing-masing. Helen kembali tinggal bersama suami sahnya, sementara Sanele kembali jadi murid SD.

Alfred (65), suami Helen, mengatakan, “Kami sih tidak ada masalah dengan pernikahan ini, tetapi masyarakat amat terkejut.”

Sanele mengatakan dia berharap bila waktunya tiba kelak, dia akan menikahi wanita yang seumuran.


sumber : yahoonews.
Posted by Billion |
Zinc chromate adalah salah satu deretan meni besi, zinc chromate mengandung pigment zinc yang mempunyai sifat kharakteristik anti korosi yang sangat baik serta dipadukan dengan resin alkyd resin sehingga aplikasi zinc chromate dapat berfungsi sebagai cat anti korosiZinc chromate umumnya bercorak warna hijau kekuningan atau hijau kecoklatan.

Zinc chromate diaplikasikan secara umum untuk pengecatan steel structure, steel construction, tangki penyimpanan, kontainer, jalur perpipaan dan material besi lainnya. Zinc chromate dikategorikan sebagai sistem konvensional dalam dunia coating. karena resin yang dipergunakan adalah teknologi terakhir yaitu alkyd resin. type resin yang umum dipakai pada zinc chromate yaitu short alkyd resin, medium alkyd resin, long oil alkyd resin. 


zinc chromate
 
zinc chromate yang berkualitas yang baik dan bermutu bagus adalah zinc chromate yang mempunyai pilihan jenis warna sesuai dengan permintaan customer.

sumber : zincchromate.wordpress.com
Posted by Billion |
Dijamin nih lukisan karya Steve Mills ini bikin mata para pembuat film Avatar WOW!!!

Sumber : kdri.webid

Tuesday 12 March 2013

Posted by Billion |
Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film).

Tabel 2.1. Pembagian resin berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film)
PENGUAPAN SOLVENT (Lacquer dan Duco) Mengering atau mengerasnya resin terjadi karena penguapan solvent yang ada. Bahan yang padat akan tertinggal dan menempel merata pada seluruh permukaan bahan yang dicat. Selama solventnya masih ada maka resin ini belum mengeras. Untuk mempercepat proses menguapnya solvent, biasanya dibantu dengan pemanasan. Resin jenis ini secara alamiah polymer-nya sudah cukup besar sehingga film yang terbentuk sekalipun tidak terjadi reaksi kimia sudah cukup kuat dan padat.
Kecepatan mongering, kualitas rata dan kilap dari permukaan film sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis dan komposisi solventnya. Contoh resin jenis ini adalah Nitro Cellulosa (NC), Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated Rubber, Acrylic Co-polymer, dll
REAKSI DENGAN UDARA (Varnish dan Syntetic Enamel) Mengering atau mengeras karena ada reaksi kimia antara komponen udara (oksigen atau air) dengan resin tersebut membentuk molekul-molekul baru yang lebih besar dan saling berikatan satu sama lain. Resin Alkyd atau Natural Oil (atau kombinasi keduanya) mempunyai ikatan rangkap (tak jenuh) dalam struktur molekulnya, oleh karenanya resin ini bersifat reaktif terhadap oksigen, namun pada temperatur ruang raktifitasnya masih kurang, perlu ditingkatkan reaktifitasnya dengan penambahan katalis (dryer) jika akan dipakai.
Pada resin Prepolymer Polyisocyanate terjadi reaksi “ moisture cure” antara gugus fungsional yang reaktif dengan air (kelembaban) di udara.
Ciri utama cat yang mempergunakan Resin jenis ini adalah akan mudah mengeras pada permukaannya (atau mengulit), bila kena udara (terbuka kalengnya cukup lama).
REAKSI POLYMERISASI Campuran akan mengeras atau mengering karena terjadi reaksi kimia antara dua resin yang ada dalam campuran cat, reaksi ini sering disebut reaksi polymerisasi. Reaksi polymerisasi (baik kondensasi maupun addisi) dapat berlangsung karena adanya katalis, tanpa katalis (non katalis), panas atau radiasi UV.
Hasil reaksinya adalah sebuah campuran polymer yang mempunyai berat molekul jauh lebih besar dan mempunyai ikatan tiga demensi (crosslink) yang jauh lebih kuat dibanding reaksi yang dijelaskan sebelumnya.
Tanpa katalis (2 Pack Enamel) Pada suhu ruang, dua pasang resin jenis ini sudah cukup reaktif untuk memulai reaksi, maka pasangan resin jenis ini harus dipisahkan satu sama lain sebelum dipakai, dicampur satu dengan lainnya jika hanya akan digunakan. Tergolong dalam jenis ini adalah resin Epoxy dengan Polyamide dan Polyol dengan Polyisocyanate. Resin kedua dalam pasangan tersebut, polyamide atau polyisocyanate biasa disebut sebagai “hardener”, karena setelah resin ini dicampurkan dengan pasangannya akan terjadi reaksi polymerisasi dimana hasilnya ditandai dengan mengerasnya campuran tersebut.
Dengan Katalis Karena pasangan dua resin ini tidak cukup reactive, maka perlu ditambahkan katalis untuk memulai reaksinya. Resin jenis ini bisa dicampur dan disimpan dalam satu wadah satu dengan lainnya. Selama katalis belum dicampurkan maka tidak akan terjadi pengerasan pada bahan-bahan tersebut. Contoh resin ini adalah resin amino (melamine) dan alkyd polyol yang akan bereaksi atau mengeras bila ditambahkan katalis yaitu berupa asam organik atau anorganik.
Panas (Stoving Enamel) Disamping katalis seperti sudah disebutkan di atas, panas juga biasa digunakan sebagai alat untuk mempercepat reaksi kimia. Contohnya adalah resin amino dan alkyd polyol yang dipakai pada cat jenis stoving (pangggang) pada cat-cat mobil.
Radiasi UV Beberapa resin tertentu, seperti: Polyester tidak jenuh, bisa bereaksi satu dengan yang lain bila diradiasi dengan sinar UV. Pengeringan dan pengerasan terjadi setelah campuran resin dikenai sinar UV.
Setiap jenis resin mempunyai banyak sekali type dan turunanya, bahkan kombinasi antara satu resin dengan resin yang lain juga menambah perbendaharaan jenis resin baru. Daya tahan, kekuatan dan karakter cat secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh jenis resin yang dipakai.
Pemilihan resin yang dipakai sangat dipengaruhi oleh banyak pertimbangan diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Pemakaian, jika akan digunakan dengan kuas maka sebaiknya dipakai resin yang secara alami encer dan agak lambat keringnya. Resin yang cocok adalah alkyd dengan kadar oil yang cukup banyak (alkyd long oil). Resin dengan kekentalan tinggi dan cepat kering sangat tidak cocok dipakai untuk pemakain dengan kuas, akan menimbulkan permukaan yang tidak rata setelah cat kering. Begitu juga resin yang encer dan lambat kering sangat tidak cocok untuk pemakaian dengan spray pada permukaan vertical.
  • Kekuatan, jika dibutuhkan cat dengan daya tahan tinggi terhadap sinar matahari, maka resin yang tepat adalah Acrylic atau Polyurethane, namun jika dibutuhkan cat dengan kekuatan tinggi terhadap kimia, gesekan, benturan, dll namun untuk pemakian di dalam, maka resin Epoxy adalah jawabannya.
  • Dan pertimbangan-pertimbangan yang lain seperti ongkos/harga, substrat (permukaan bahan yang akan di cat), lingkungan (berair, kering, korosif,…), dan lain-lain.
(Susyanto, 2009g).
Posted by Billion |
1. Sebelum Anda memulai, mengatur stasiun cat, Anda dapat melakukannya di lantai, tapi lebih baik untuk membuat sebuah meja kartu atau permukaan lain yang tidak mengharuskan Anda untuk terus-menerus membungkuk untuk mendapatkan apa yang Anda butuhkan. Apapun yang Anda gunakan, pastikan untuk menutupinya dengan plastik untuk melindunginya dari menetes.

2. Ambil satu hari dan melakukan apa pun kecuali persiapan, persiapan. Pekerjaan persiapan adalah apa yang membuat perbedaan antara pekerjaan cat dinding oke dan yang luar biasa. Kumpulkan semua perabotan di tengah ruangan dan menutupinya dengan plastik, atau lebih baik lagi, keluarkan dari kamar sama sekali jika Anda bisa. Hapus switchplates dan pegangan pintu dan menempatkan mereka ke Baggies plastik dengan semua sekrup dan perangkat keras lainnya. Anda dapat tape mereka ke jendela terdekat sehingga mereka tidak tersesat. Cuci dinding dengan pembersih rumah tangga dasar. lampu Tutup dengan kantong sampah dan tape mereka di tempat. Tape sekitar pintu, jendela, dan cetakan.


3. Periksa kondisi dinding Anda dengan hati-hati. Lubang atau retak akan menunjukkan melalui cat tembok Anda. Isi lubang kecil dengan senyawa spackle atau sendi, Anda mungkin dapat melewatkan langkah ini jika Anda berencana untuk menggunakan selesai bertekstur seperti spon yang membantu untuk menyamarkan ketidaksempurnaan kecil. Gunakan fiberglass tape untuk lubang yang lebih besar dan retak. Salah satu cara mudah untuk membantu Anda mengenali bidang masalah adalah dengan menggunakan senter. Tahan cahaya di sudut, kanan dinding, dan menjalankannya perlahan-lahan sepanjang permukaan dinding. Carilah bayangan yang menunjukkan lubang Anda harus menangani.


4. Gunakan produk berkualitas tinggi. Tentu, premium cat dan kuas lebih bagus biaya lebih, tetapi mereka memberikan cakupan yang lebih baik dan halus selesai. cat berkualitas rendah akan terlihat baik-baik saja kalau sudah basah, tapi Anda cenderung melihat ketidaksempurnaan kalau sudah kering. Dengan alat yang lebih baik, Anda akan dapat mencakup daerah dengan mantel yang lebih sedikit. Investasi di roller dengan ekstensi pegangan untuk melukis langit-langit Anda. Hal ini memungkinkan untuk stroke halus dan kurang memanjat dan menuruni tangga.


5. Berpikir tentang warna Anda dan rencana serangan Anda. Terapkan ringan warna sebelum yang gelap. Jika Anda menggunakan warna sangat gelap, pertimbangkan untuk menerapkan primer berwarna pertama. Hal ini akan mengurangi jumlah mantel Anda akan perlu untuk mendapatkan cakupan penuh.


6. Jika Anda mengalami masalah mendapatkan tepi tajam, pastikan Anda menggunakan tape pelukis biru’s. Masking tape dan selotip cenderung berdarah dan meninggalkan residu lengket di dinding Anda. Beberapa cat masih akan berdarah di bawah tape pelukis, terutama jika Anda menggunakan warna gelap. Cobalah menerapkan tape dan kemudian menyikat tepi dengan pernis yang jelas sedikit atau mendempol lateks (yang vernis dapat tinggal; mendempol akan perlu dihapus dengan rekaman itu).


7. Jangan bekerja secara langsung dari cat bisa. Bukan hanya karena tetesan dan mendapatkan sangat berantakan, tapi Anda juga risiko mendapatkan gumpalan cat beku ke dalam bisa. Mereka akan berakhir pada dinding Anda, dan mereka tidak terlihat cantik. Untuk hasil terbaik, gunakan ember dipotong, ember logam dengan liner plastik terpisah yang dibangun untuk mengendalikan menetes.


8. Untuk menghindari dinding bergaris-atau tambal sulam tampak, mulai dengan zigzag atau stroke w berbentuk. Setelah Anda menyelesaikan bagian dinding, jalankan roller di stroke panjang di atas seluruh dinding untuk memadukan semua lapisan bersama-sama.


9. Membersihkan lebih mudah dengan menyeka tetes di lantai kayu dengan kain basah segera setelah mereka terjadi. Setelah Anda selesai, jalankan kain di atas papan lantai satu lebih banyak waktu untuk menangkap setiap goresan sisa. Jika Anda mendapatkan cat di atas karpet, menjaga noda basah dan noda itu. Jangan menggosok, Anda hanya akan bekerja cat lebih lanjut dalam dan merusak karpet.


10. Simpan bahan hati-hati untuk yang masa depan. Seksama mencuci kuas dan rol dalam sabun dan air (untuk cat air-based) atau roh putih dan air lalu sabun (untuk cat berbasis minyak), kocok mereka keluar, dan kemudian bungkus dalam kertas lilin dan segel dengan karet gelang. Seka sisa menetes pada kaleng cat dan segel mereka dengan hati-hati.


Sumber: Interiorrumah.net




 
Posted by Billion |
Cat tembok yang kita kenal memiliki bahan baku utama yang terdiri dari binder, pigmen, aditif, dan extender. Ke empat komposisi bahan tersebut harus seimbang, karena jika tidak maka dapat mempengaruhi kualitas cat. 
· Binder / bahan pengikat,bahan ini terbuat dari akrilik, yang berfungsi mengikat bahan-bahan lain di dalam cat.

· Pigment / bahan atau zat pemberi warna, karena bahan inilah cat memiliki berbagai warna.

· Zat aditif, fungsi bahan ini adalah untuk mendapatkan sifat-sifat cat yang lebih menguntungkan. Misalnya agar cat lebih mudah diaplikasikan, lebih tahan sinar matahari, dan baunya tidak menyengat.

· Extender sebagai bahan pengisi yaitu bahan yang memberikan volume dan kekentalan pada cat, biasanya terbuat dari bahan sejenis kapur.

Bahan baku di atas merupakan bahan baku dasar yang harus ada dan harus memiliki komposisi yang pas. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kualitas cat yang baik yang baru terlihat saat cat sudah diaplikasikan. Cat akan memiliki kualitas buruk bila komposisi misalnya extender lebih banyak, biasanya dilakukan untuk membuat cat lebih berat.  

Begitu juga jika komposisi binder yang kurang dapat membuat kualitas cat menjadi rendah dan yang pasti merugikan konsumen. Jika binder kurang dari yang seharusnya, cat tidak akan mampu melapisi dinding dengan rata dan meninggalkan pori-pori yang cukup besar. Hal tersebut akan menyebabkan lapisan cat mudah mengelupas dan  ditumbuhi  tumbuhnya lumut atau jamur.

sumber : edupaint.com

Sunday 10 March 2013

Posted by Billion |
Seorang Lelaki telah membuat cat dinding yang unik. Penasaran?? Ayo kita lihat gambar di bawah ini :


Posted by Billion |
Cat adalah campuran zat padat yang dikemas dalam bentuk cair. Fungsinya untuk melindungi dan memperindah permukaan substrat. Berdasarkan bahan pencampurnya, secara garis besar cat ada 2 macam yaitu:

alt

  • Cat water-base , cat yang berbahan dasar air sehingga untuk melarutkannya hanya membutuhkan air. Cat dengan bahan dasar air tidak menghasilkan efek kimia yang tinggi dalam larutan cat sehingga cat ini ramah lingkungan. Contohnya, cat tembok, cat genteng, atau cat lukis.
  • Cat solvent-base, cat yang dapat dilarutkan dengan sejenis minyak / thinner. Cat ini hanya diaplikasikan sebagai cat kayu dan besi, dan cat untuk keperluan industri, otomotif, dan furnitur.
Sedangkan, berdasarkan lokasi aplikasinya, cat biasanya dibedakan menjadi:

Cat interior , pada umumnya segala jenis cat dapat diaplikasikan pada bidang-bidang yang terletak di dalam bangunan, karena relatif tidak terlalu banyak mendapat gangguan panas dan kelembaban.

Cat eksterior , pada aplikasi eksterior diperlukan cat dengan kualitas yang lebih baik daripada interior. Wajar saja, karena cat di bidang-bidang eksterior menghadapi paparan langsung sinar matahari, air hujan, kelembaban. Karena kita berada di iklim tropis, bidang tembok yang lembab adalah tempat yang sangat disukai oleh lumut dan jamur untuk tumbuh.

sumber : edupaint.com

Saturday 9 March 2013

Posted by Billion |
Sifat-sifat pigmen warna sangat berpengaruh dalam sistim cat,karena itu setiap pigmen warna selalu memerlukan evaluasi yang lengkap.

Sifat-sifat umum suatu pigmen atau zat pewarna diantaranya adalah sebagai berikut :

Mass Color/Mass Tone, menunjukkan warna dari pigmen yang digunakan dalam kekuatan penuh (fullstrength).

Tinting Strength, yaitu kemampuan (relatif) suatu pigmen memberikan warna pada suatu basis putih.

Oil Absorption, adalah nilai yang mengindikasikan jumlah Linseed Oil yang diperlukan untuk membasahi suatu pigmen.

 

Hiding Power / Daya tutup, kemampuan suatu pigmen untuk menutupi subtrate yang mempunyai warna kontras (biasanya Hitam dan Putih / Black & White). Karena hiding power menentukan jumlah pigmen yang diperlukan, maka akan berpengaruh terhadap RM Cost, konsistensi, gloss dan sifat-sifat lain.

Lightfastness, sifat ini berhubungan dengan cat eksterior, karena energi radiasi dari sinar matahari merupakan sumber penyebab perubahan warna. Sinar Ultra violet dari sinar matahari lebih merusak terhadap perubahan warna dan kekuatan lapisan cat disbanding radiasi spectrum warna. Pigmen warna yang mempunyai daya tahan cuaca biasanya harganya mahal mempunyai tinting strength yang rendah sehingga jumlah pemakaian yang relatif lebih banyak.

Exterior durability, ketahanan terhadap cuaca (Exterior durability) dari resin pengikat dalam sistim pelapisan / coating sering kali menentukan tingkat colorfastness dari pigmen, karena kerusakan resin pengikat menyebabkan pengapuran pigmen yang menghasilkan tampak pudar yang tidak  bergantung dengan ketahanan dari pigmen. Di lain pihak, pigmen berpengaruh terhadap ketahanan cuaca dari sistim pengecatan karena berbeda pigmen berbeda kapasitasnya dalam memantulkan dan menyerap energi radiasi sehingga melindungi resin pengikat dari perusakan.

Bleeding, timbul bila suatu cat warna muda biasanya putih, diapplikasikan terhadap suatu sistim (cat dasar) warna tua yang mengadung pigmen organik yang dapat larut biasanya merah atau maroon. Hal ini disebabkan pigmen dalam cat dasar larut oleh solvent / pelarut dari cat akhirnya. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan cat dasar yang menggunakan pigmen yang tidak larut dalam solvent / pelarut cat akhirnya

Daya tahan alkali dan keasaman kuat, sifat ini biasanya berpengaruhnya pada saat cat telah diapplikasikan, misalnya adanya serangan alkali dari tembok basah, atau adanya sifat asam dari lingkungan. Pemakaian Alkali Resisting Primer Sealer kadang dapat mengurangi kerusakan cat akibat serangan alkali dari tembok yang belum kering sempurna.

Sumber : Edupaint.com

Posted by Billion |
Oleh                  : Rofa Yulia Azhar
Tanggal terbit     : 20 Juni 2012



1.   Pendahuluan
Cat Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di alam seperti arang (karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan.
Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. Saat ini walaupun telah ditemukan perekat/resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia, resin-resin natural hingga kini masih banyak dipakai.
Salah satu cara meningkatkan nilai tambah suatu bahan adalah dengan melapisi permukaan bahan tersebut dengan bahan lain yang lebih lebih tinggi nilainya. Pengetahuan tentang pelapisan permukaan bahan, secara umum dikenal sebagai surface coating knowledge. Bagian ini meliputi: metal coating (electro coating, galvanizing), plastic coating, paper coating, powder coating dan tentang cat itu sendiri. Jadi cat merupakan bagian kecil dari sebuah ilmu yang jauh lebih besar, yaitu ilmu tentang surface coating.
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang lain.
Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air)

2.    Proses  Pembuatan Cat Secara Industri
Tahapan pembuatan cat sangat dipengaruhi oleh seberapa canggih teknologi yang dipakai untuk menunjang pembuatan cat tersebut, makin canggih tinggi teknologi yang dipakai maka makin singkat dan mudah proses pembuatan catnya.
a.      Persiapan
Pada tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan baku sesuai dengan formula atau resep cat yang akan dibuat. Bahan-bahan diambil dari gudang yang sudah teruji kualitasnya, tidak kedaluwarsa dan tidak pula cacat atau rusak baik fisik maupun kimia (yang ditandai dengan adanya perubahan bau, warna, bentuk, atau kekentalan pada bahan tersebut).
Mengukur bahan yang akan diproses, bisa dilakukan dengan cara ditimbang beratnya atau diukur volumenya, tergantung dengan basis apa yang digunakan dalam formula atau resepnya. Ketelitian dan keakuratan penimbangan merupakan faktor penting terhadap hasil akhir pembuatan cat, terutama pada penimbangan additive atau pigment. Bahan-bahan tersebut kemudian diangkut ke area produksi, bisa dilakukan dengan tenaga manusia biasa, forklif atau melalui sistim pemipaan (untuk bahan cair).

b.      Produksi
Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
1)       Cat Tanpa Pigment, Extender atau Filler
Pembuatannya hanya melibatkan proses penuangan, mixing dan stiring saja, yaitu menuang bahan-bahan dengan urutan dan cara sesuai dengan jenis cat yang akan dibuat ke dalam sebuah tangki dengan ukuran pas. Kemudian mencampur bahan-bahan dengan putaran mixer relatif pelan, hingga diperoleh suatu campuran yang benar-benar merata di semua titik. Waktu stiring dan kecepatan mixer disesuikan dengan jumlah dan kekentalan campuran.
Perlakuan seperti ini juga dipakai untuk membuat tinner, hardener, wood stain (solvent + dyestuff) atau campuran bahan lain yang tidak mengandung pigment atau extender asli (padatan). Namun jika pigment atau extender-nya sudah diproses menjadi bahan setengah jadi (pasta) terlebih dulu, maka bahan atau campuran ini bisa diproses seperti tersebut di atas.

Gambar 1. Macam-macam Pigment cat

2)      Cat Dengan Pigment dan/atau Extender
Proses pembuatan cat jenis ini juga dibagi berdasarkan pada seberapa halus padatan (pigment atau extender) terdispersi di dalam campuran. Jika diinginkan padatan terdispersi secara kasar (dengan kehalusan antara 20 – 50 mikro), maka proses yang dibutuhkan adalah cukup dengan proses dispersi saja; namun jika dikehendaki padatan terdispersi secara halus (5 – 20 mikro) maka diperlukan proses penggilingan partikel padat dalam mesin giling. Contoh jenis cat yang dibuat cukup dengan proses dispersi saja adalah : dempul atau filler, cat primer, undercoat, intermediate atau tembok dimana kehalusan partikel bukan merupakan sifat yang harus dicapai.

Gambar 2. Mixing cat

3)       Proses Dispersi
Tahapan dispersi merliputi:
a)    Proses pembasahan permukaan partikel-partikel pigment dan/atau extender oleh bahan-bahan cair (millbase).
b)  Proses pemecahan secara mekanis terhadap kelompok-kolompok partikel pigment dan/extender menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil atau partikel-partikel primernya sesuai dengan derajad kehalusan yang dikehendaki.
c)   Mempertahan agar supaya kelompok-kelompok partikel yang lebih kecil atau partikel-partikel primer ini tetap terpisah satu sama lain, tidak bersatu kembali.

Proses dispersi akan mendapatkan hasil optimal bila prinsip-prinsip dispersinya terpenuhi. Adapun prinsip-prinsip dispersi yang perlu mendapat perhatian adalah: kecepatan peripheral campuran, bentuk cakram, diameter cakram terhadap tangki, tinggi cakram dari dasar tangki, diameter tangki, tinggi tangki dan perbandingan padatan dan cairan campuran (kadar padatan = PVC) serta penambahan secara tepat additive wetting dan dispersingnya. Jika kondisi ideal terpenuhi, maka akan terbentuk sebuah aliran yang menyerupai donat, terbentuk “doughnut effect”. Pada kondisi ini diperoleh proses dispersi yang optimal.

Gambar 3. Triple Roll Mill
4)      Penggilingan
Dengan hanya dispersi, kita belum mendapatkan kehalusan partikel lebih rendah dari 20 mikro, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment dan/atau extender. Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan fisik partikel-partikel pigment akan dipecahkan lebih lanjut menjadi patikel-partikel yang lebih kecil lagi. Tahapan ini disebut penggilingan.
Untuk memudahkan dalam pembuatan cat; biasanya pigment, extender, sebagian resin dan additive digiling terlebih dahulu untuk dibuat pasta (bahan setengah jadi). Pasta ini bisa disimpan dalam gudang atau langsung diproses untuk dibuat cat, yaitu hanya dengan proses mixing biasa, seperti dijelaskan pada proses pembuatan cat tanpa pigment di atas.
Alat dan prinsip penggilingan bermacam-macam, diantaranya adalah:
a)      Melewatkan millbase diantara dua buah atau lebih silinder yang berhimpitan satu dengan lainnya, dimana jarak diantara dua buah silinder ini bisa diatur sesuai dengan derajat kehalusan yang diinginkan. Contoh dari alat ini adalah Triple roll Mill.
b)      Melewatkan secara vertical atau horizontal millbase ke dalam mesin giling yang terdiri dari agitator dan banyak glass bead di dalamnya. Di dalam silinder giling, glass bead bersama dengan millbase akan diputar oleh agitator pada kecepatan tertentu, menyebabkan pigment-pigment secara mekanis akan terpecah karena tertumbuk oleh glass bead secara terus menerus. Millbase melalui saringan akan keluar, sedangkan glass bead akan tetap tertahan di dalam silinder giling. Sekalipun glass bead terbuat dari bahan yang keras dan kuat, pada akhirnya juga akan terpecah, ini akan menyebabkan proses penggilingan akan menurun performance-nya dan glass bead harus diganti dengan yang baru. kecepatan putar agitator, kekentalan, kadar padatan dan waktu tinggal millbase di dalam mesin adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitasnya proses penggilingan. Jika satu tahap proses penggilingan belum mencapai hasil yang diinginkan, millbase biasanya dikembalikan lagi ke dalam mesin, dilakukan bisa berkali-kali hingga diperoleh derajad kehalusan yang diinginkan.

Gambar 4. Sand Mill

c.       Penyelesaian
Seperti sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan cat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan dan proses yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir dari kedua proses ini juga berbeda, pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan pigment, maka mengukur derajad kehalusan dari partikel-partikelnya adalah tahap yang penting guna mengakhiri proses tersebut.
Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk melihat seberapa jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai komposisi yang ditentukan, cukup mengukur kekentalan atau viskositas campuran tersebut. Namun bila campuran tersebut mengandung beberapa jenis pasta, maka menyamakan warna (colour matching) campuran cat secara kasar perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu jauh berbeda dengan warna standardnya.
Kedua tahapan ini biasanya disebut uji kualitas pendahuluan, yaitu tahapan antara sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling akhir dari proses pembuatan cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat.

3.   Cara Membuat Cat Skala Home Industry (Cat Tembok)
                 Pada dasarya bahan baku dari pembuatan cat tembok adalah kapur (CaCO3) yang ditambahkan dengan air dan pigment warna. Maka, tidaklah aneh jika pada zaman dulu, Nenek-nenek kita sering mengecat rumahnyayang terbuat dari ayaman bambu (bilik) cukup dengan kapur yang ditambah air. Tentu saja warna catnya akan menjadi putih. Tetapi kelemahan cat sederhana seperti ini adalah mudahnya cat untuk teroksidasi sehingga warnanya akan berubah (pudar), selain itu cat akan mudah terkelupas (bahkan menempel dengan mudah di kulit atau pakaian), dan yang terakhir warna cat tidak mengkilap. Oleh karena itu diperlukan penambahan zat lainnya agar cat yang dibuat dapata aplikatif dan tidak berbeda jauh dengan cat buatan industri. Dibawah ini disediakan salah satu resep pembuatan cat tembok dengan kualitas standar:
Bahan:
1.      Calsium Carbonat (kapur) 2 Kg sebagai medium pendispersi
2.   Titanium Dioksida 2 ons (zat ini sudah dilarang dan sulit didapatkan, Fungsinya untuk menghasilkan warna putih sehingga jika ditambah pigment colour akan menghasilkan warna yang murni)
3.      Propylene Vinil Acrylic (PVAC) 1 kg, berfungsi agar cat tidak cepat luntur
4.      Air ¾ liter sebagai pelarut atau medium pendisfersi
5.      Tepung tapioka  secukupnya (digunakan untuk cat yang akan diaplikasikan pada permukaan yang tidak rata, berfungsi sebagai perekat)
6.      Pigment Colour secukupnya sebagai pewarna
7.      Kaolin 1 kg, berfungsi agar cat menjadi mengkilap
8.      Pine Oil 10 cc, berfungsi agar warna cat menjadi stabil
Cara:
1.      Larutkan Calsium Carbonat ke dalam air aduk sampai rata
2.      Lalu masukan PVAC ke dalam larutan 1 sambil terus diaduk. Masukan Titanium Dioksida.
3.      Masukan kaolin ke dalamnya sampai seluruhnya bercampur dengan rata.Lalu masukan pigmen colour. Pigmen color ada bermacam-macam sesuai selera dan permintaan.
4.      Tambahkan pine oil

4.     Bahaya Zat Kimia Pembuat Cat
Cat merupakan campuran bahan kimia yang sudah dikenal sejak dahulu dan banyak digunakan di berbagai tempat. Cat merupakan bahan yang mudah menguap dan cat semprot akan mengubah substansi menjadi bentuk aerosol yang mudah terisap Cat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui inhalasi, kontak kulit dan oral, hal ini merupakan pajanan potensial. Cat mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker terutama kanker paru di samping kanker esofagus, abdomen dan kandung kencing.8 Isosianat yang dikombinasi dengan bahan-bahan kimia lain dalam cat semprot, pelapis polyurethane serta beberapa industri dapat mempeng- aruhi kesehatan bila dihirup dalam bentuk aerosol. Isosianat dapat menyebabkan beberapa kelainan paru seperti asma danpneumonitis hipersensitif.
Pajanan isosianat dapat menyebab- kan asma pada 5-15% pekerja dan merupakan penyebab paru kerja yang sering dijumpai di daerah industri.Cat semprot yang mengandung hidrokarbon, suatu bahan yang mudah menguap dapat menimbulkan sensasi euforia dan halusinasi, sehingga dapat disalahgunakan (abuse) terutama di kalangan remaja. Pajanan akut dan kronik dapat mempengaruhi kesehat- an paru dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Cat berisi bahan kandungan cat dan bahan pewarna  berupa campuran zat kimia padat dengan medium cair, digunakan sebagai lapisan proteksi atau dekorasi permukaan; akan mengering dengan oksidasi, polimerisasi dan evaporasi. Pekerja cat dan orang di sekitarnya dapat terpajan oleh bahan-bahan kimia yang terdapat dalam cat.
Cat pada umumnya berbahan dasar air atau minyak dan terdiri atas tiga komponen penting, yaitu:
1.      Tiner
Semua cat mengandung pelarut/solvent yang biasanya berupa tiner. Tiner akan menguap segera setelah cat dioleskan, saat itu pekerja cat dapat mengisap bahan berbahaya yang terkandung dalam solven. Pajanan terhadap solvent dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah reproduksi dan kanker.
2.      Binder
Binder yang dapat menyebabkan masalah kesehatan adalah resin (epoxy sin dan urethane resin) menimbulkan iritasi hidung, mata, tenggorokan dan kulit.
3.      Pigmen
Pigmen dalam cat berguna untuk mewarnai dan meningkatkan ketahanan cat.
Banyak jenis pigmen merupakan bahan berbahaya yaitu: Lead chromate: digunakan untuk memberi warna hijau, kuning dan merah; dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. Kromium: memberikan warna hijau, kuning dan oranye; dapat menyebabkan kanker paru dan iritasi kulit, hidung dan saluran napas atas. Kadmium: memberi warna hijau, kuning, oranye dan merah; dapat menyebabkan kanker paru.

Tabel 1. Bahan Cat dan Fungsinya
Bahan
Fungsi
Bahan pembentuk lapisan (film-forming materials): Linseed oilSoybean oilTung oilDehydrated Castor oilFish oilOiticica oilPerilla oilCaseinLatex emulsionVarnishes

Membentuk lapisan pelindung melalui oksidasi dan polimerisasi minyak tak jenuh
Tiner (thinners) :
Hidrokarbon alifatik, naphtha, fraksi petroleum lain

Sebagai suspensi pewarna cat (pigmen),
terlarut dalam bahan pembentuk lapisanndan konsentrasinya sedikit dalam cat
Turpentin (turpentine) :
Seperti hidrokarbon aromatik: toluen, silol (xylol)methylated naphthalene

Mempercepat pengeringan lapisan (film) melalui oksidasi dan polimerisasi
Pengering (driers) :
Co, Mn, Pb, Zn, naphthaleneresin, octoates, linoleat, tallates Antiskinning agents :
Polyhydroxy phenols. Plasticizers:
Beberapa macam minyak
Memberikan elastisitas pada lapisan sehingga mengurangi atau mencegah proses penguraian

Tabel 2. Pigmen Cat dan Fungsinya
Pigmen
Fungsi
Pewarna putih: timah putih, titanium dioksida, Zn oksida, lithopone, Zn
sulfida, basic lead sulphate
Pewarna hitam: karbon hitam, lampblack, graphite, magnetite black
Pewarna biru: ultramarine, cobalt blue, copper phthalocyanine, iron blue
Pewarna merah: timah merah, iron oxides,kadmium merah, toners and
lakes
Pewarna metalik : aluminum, debu sengbubuk tembaga
Pewarna kuning: litharge, ochre, timah atau Zn kromat, hansa yellows,
ferrite yellows, cadmium lithopone
Pewarna jingga: basic lead chromate, cadmium orange, molybdenum
orange
Pewarna hijau: kromium oksidakromat hijau, hydrated chromium oxide,
phthalocyanine green, permansa green
Pewarna coklat: burnt sienna, burnt amber, vandyke brown
Metal protective pigments: timah merah, timah biruseng, basic lead,
barium potassium chromates

Untuk melindungi lapisan cat dari sengatan matahari, menguatkan lapisan dan memberi tampilan menarik (estetik)
Pigments Extenders:
China clay, talk, asbestos, silika, gips, mika, barytesblanc fixe
Mengurangi biaya pewarna dan meningkatkan ketahanan warna

Cat semprot banyak digunakan di industri-industri mobil, mebel, pesawat, kapal laut dan industri lain. Cat semprot lebih berbahaya daripada cat kuas karena partikelnya yang kecil dapat tersebar luas. Cat semprot mengubah substansi menjadi aerosol, yaitu kumpulan partikel halus berupa cair atau padat, yang karena ukurannya yang kecil akan mudah terisap, sehingga potensial merupakan pajanan khususnya terhadap kesehatan paru, berpotensi menyebabkan penyakit paru akibat kerja; antara lain kanker, asma dan pneumonitis hipersensitivitas.
. Selain itu cat dapat mempengaruhi beberapa organ lain seperti susunan saraf pusat, hati, ginjal, kulit, mata, organ reproduksi, jantung dan paru. Di samping itu cat semprot yang mengandung hidrokarbon dapat disalahgunakan karena dapat memberikan sensasi euforia atau halusinasi; intoksikasi hidrokarbon dapat menyebabkan kelainan paru bahkan kematian.
Cat semprot berupa partikel halus yang dapat terisap ke dalam saluran napas. Lokasi deposisi partikel di saluran napas ditentukan oleh konsentrasi, kelarutan dan ukurannya. Partikel berukuran 10 µm atau lebih akan mengendap di hidung dan faring, yang berukuran kurang dari 5 µm dapat penetrasi sampai ke alveoli, dan partikel berukuran sedang (5-10µm) akan mengendap di beberapa tempat di saluran napas besar. Lokasi deposisi partikel akan memberikan respons atau penyakit yang berbeda. Faktor manusia juga berperan penting dalam berkembangnya penyakit, seperti kebiasaan merokok, kecepatan aliran udara, pernapasan, ukuran paru dan faktor familial.
Cat jenis tertentu diduga mengandung beberapa zat yang bersifat karsinogenik. Sebagian besar pajanan cat melalui inhalasi walaupun dapat juga melalui kontak kulit atau oral. Beberapa bahan dalam cat yang dapat menyebabkan kanker paru antara lain timah, kromium, molybdenum, asbestos, arsenik, titanium dan mineral oil (polycyclic aromatic hydrocarbon).
Arsen dan pewarna cat yang mengandung metal seperti titanium oksida, kromium dan besi saat ini jarang digunakan karena sejak tahun 1960 digunakan cat dengan berbahan dasar air yang hanya sedikit mengandung pelarut dan kurang berbahaya.
Isosianat sering diidentifikasi sebagai penyebab asma kerja pada pekerja cat semprot yang dikenal sebaga isocyanate-induced asthma. Prevalensi isocyanate-induced asthma diperkirakan berkisar antara 5-15% dan sering dijumpai di negara berkembang. Isosianat merupakan bahan utama cat semprot, selain itu dapat juga dijumpai pada varnis, lem dan polyurethane.
Isosianat merupakan bahan kimia reaktif yang dapat mengiritasi saluran napas dan membran mukosa. Dahulu toluene diisocyanate (TDI) sering digunakan dalam komponen cat semprot kendaraan bermotor; saat ini digantikan oleh 1,6 hexamethylene diisocyanate (OCN(CH2)6NCO (HDI) dan methylene diphenyl diisocyanate (MDI)HDI merupakan diisosianat alifatik; HDI monomer sangat mudah menguap, sehingga sebagian besar HDI dalam bentuk prepolimer.
Pajanan isosianat yang tinggi dapat menyebabkan iritasi mata, sensitisasi dan inflamasi kulit serta edema paru. Pada pekerja  yang telah tersensitisasi oleh isosianat, pajanan dosis kecil (kurang dari 1 ppb = parts per billion) dapat menyebabkan asma yang dapat tetap diderita bertahun-tahun setelah pajanan dihentikan. Tanda dan gejala yang sering yaitu batuk dengan atau tanpa produksi sputum, sesak atau rasa berat di dada, mengi, mengigil, malaise, nyeri otot, dan gejala seperti flu (flu like symptoms) pada saat bekerja. Demam disertai lekositosis dapat juga dijumpai pada asma kerja (5%). Pada beberapa pasien dapat dijumpai gejala yang tidak khas seperti batuk kronik atau bronkitis. Foto dada biasanya normal walaupun dapat juga ditemukan infiltrat interstisial atau menyebar. Pada pemeriksaan arus paksa ekspirasi serial (APE) didapatkan nilai APE yang lebih rendah saat berada di lingkungan pekerjaan.
Isosianat merupakan senyawa dengan berat molekul rendah (kurang dari 5000 dalton); mekanismenya sebagai penyebab asma belum jelas; diperkirakan melalui mekanisme imunologi dan nonimunologiMekanisme isocyanate-inducedasthma melalui non-IgE dependent karena antibodi IgE (imunoglobulin E) yang spesifik terhadap protein konjugat hanya sedikit dijumpai (10-30%).
Eosinofil jarang dijumpai pada asma kerja; berhubungan dengan beratnya penyakit dan peningkatan reversibilitas terhadap bronkodilator Hidrokarbon adalah bahan kimia yang terdapat di dalam cat, lem, pelarut dan bahan bakar (bensin); merupakan komponen organik yang terdiri atas molekul karbon dan hidrogen; terbagi atas jenis hidrokarbon aromatik dan alifatik.
Toksisitas hidrokarbon disebabkan karena bahan ini mudah menguap (volatil) sehingga mempengaruhi organ respirasi (paru); di samping itu dapat juga mempengaruhi sistem saraf, jantung, ginjal, hati dan gastrointestinal. Hidrokarbon volatil seperti bensen, toluen dan silen dapat memberikan sensasi euforia dan halusinasi sehingga sering disalahgunakan (abuse). Sejak dua dekade terakhir terjadi peningkatan penyalahgunaan cat semprot yang mengandung hidrokarbon pada remaja dengan sosial ekonomi rendah karena murah dan mudah didapat.
Teknik inhalasi melalui hidung, mulut atau cat disemprotkan ke kantong kemudian dihirup. Cat semprot yang disukai adalah cat semprot warna metalik karena mengandung toluene konsentrasi tinggi.

Daftar Pustaka
Maurits. 1999. Manajemen Penerapan Hiperkes di Perusahaan dan Rumah Sakit, Naskah Seminar Penerapan K3 dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Menyongsong Akreditasi Rumah Sakit.
Rohery, B. 1985. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000. PT Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta.
Soegiarto. Diktat Kuliah Keselamatan Kerja dan Higiene Perusahaan,
Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT Toko Gunung Agung: Jakarta.